Senin, 02 Mei 2011

Pendidikan Budi Pekerti dalam PAI

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran normatif yang berusaha membentuk manusia yang beriman dan bertakwa dengan cara mengajarkan nilai-nilai agama kepada peserta didik. Cakupan materi dalam PAI di sekolah adalah seluruh unsur ajaran dalam Islam dalam skala yang kecil




Seluruh materi yang ada dalam PAI sejatinya mengajarkan peserta didik agar memiliki budi pekerti yang luhur, karena memang tujuan PAI adalah sejalan dengan pendidikan budi pekerti yaitu membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan.



Pendidikan akhlak merupakan bagian integral dari materi PAI  yang memiliki peran sentral dalam rangka pembinaan moral anak didik.  Muatan-muatan akhlak dalam PAI jika diterapkan melalui pembelajaran yang tepat, akan dapat menjadi sarana pendidikan budi pekerti. Beberapa materi akhlak dalam PAI adalah tentang akhlak terpuji dan tercela dengan berbagai contoh dan aplikasinya dalam kehidupan.
Etika bermasyarakat, seperti bertetangga, bertamu, berbusana dan bergal dengan  juga menjadi materi yang diajarkan dalam PAI. Bahkan akhlak manusia terhadap tumbuhan dan hewan pun menjadi bahasan dalam  PAI.

Dalam tataran  yang lebih luas, sejatinya semua materi yang ada dalam PAI, mulai dari aqidah, ibadah, muamalah, dan seterusnya dapat diejawantahkan menjadi sarana  pendidikan budi pekerti.
Dengan demikian, konsep pendidikan budi pekerti sebenarnya sudah include dalam PAI terutama materi akhlak. Yang harus dilakukan sekarang adalah lebih serius mengelola proses pembelajaran sehingga dengan keterbatasan jumlah jam PAI yang ada dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pembentukan budi pekerti anak didik.
Semua pihak sepakat bahwa budi pekerti dan moralitas anak didik sekarang ini akan menentukan nasib bangsa ini di masa yang akan datang, sehingga menjadi sebuah harga mati untuk membentuk budi pekerti yang luhur pada anak-anak kita. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar